TARBIYATUL AULAD
1.1 PENEKANAN TANGGUNGJAWAB IBUBAPA MENDIDIK ANAK YANG DISEBUT DALAM
HADIS DAN AL-QURAN
Ayat-ayat Al Qur'an Al Karim dan hadis-hadis Rasulullah Saw. yang
menganjurkan kepada para pendidik untuk melaksanakan tangggung jawab mereka dan
memperingatkan mereka akan akibat melalaikan tanggung jawabnya itu. Diantara
ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:
1.
“Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya” (Thaha: 32)
2.
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (At
Tahrim: 6)
3.
“Dan
sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” (An Nahl:
93)
4.
“Allah
mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu...”(An-Nisa:
11)
5.
“Para
ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh” (Al-Baqarah: 233)
6.
Seorang
laki-laki (suami) adalah pemimpin di dalam keluarganya dan ia bertanggung jawab
terhadap yang dipimpinnya itu. Dan seorang wanita (istri) adalah pemimpin di dalam
rumah suaminya dan ia bertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya itu.
(HR.Bukhari dan Muslim)
7.
Seorang
yang mendidik anaknya itu lebih baik daripada bersedekah satu sha'(HR. At
Tirmidzi)
8.
Seorang
ayah tidak pernah memberi kepada anaknya sesuatu yang lebih baik dari pada adab
yang mulia. (HR. At Tirmidzi)
9.
Ajarkanlah
kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka (HR. Abdur
Razzaq dan Sa'id bin Mansur)
10. Didiklah anak-anakmu pada tiga hal: mencintai
Nabimu,mencintai ahli baitnya, dan membaca Al-Qur'an (HR. Ath Thabrani)
11. Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser
pada hari kiamat sebelum ia ditanya tentang empat hal: tentang umurnya untuk
apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia rusakkan, tentang hartanya
dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa ia menafkahkannya, dan tentang
ilmunya yang ia amalkannya. (HR At Tirmidzi)
1.2
BAGAIMANA CARA PARA ULAMA MENGAJAR DAN MENDIDIK ANAK MEREKA
1.
Al
Jahizh telah meriwayatkan bahwasanya ketika 'Uqbah bin Abi Sufyan menyerahkan
anaknya kepada seorang guru, ia mengatakan:
“Hendaklah yang pertama kali Engkau lakukan untuk memperbaiki anakku
adalah memperbaiki dirimu sendiri, karena penglihatan mata mereka adalah
tertumpu pada penglihatanmu; apa yang baik pada mereka adalah apa yang menurutmu
dianggap baik, dan yang jelek pada mereka adalah apa yang menurutmu dianggap
jelek. Ajarkanlah kepada mereka biografi orang-orang bijak dan akhlak orang-orang
berbudi; ancamlah mereka dengan diriku dan didiklah mereka tanpa membandingkan
dengan diriku; Jadilah engkau seorang doktor yang tidak memberikan ubat sampai
mengetahui penyakit yang diderita pesakit; janganlah engkau membatasi hanya
kepada sesuatu yang tidak bisa aku lakukan, karena sesungguhnya aku telah
mempercayakan sepenuhnya akan anakku.”
2.
Ibnu Khaldun
dalam Muqaddimah-nya menceritakan, bahwasanya ketika Harun Al Rasyid
menyerahkan anaknya, Al-Amin kepada seorang guru, ia mengatakan:
“Wahai Ahmar, sesungguhnya Amirul Mukminin telah menyerahkan kepadamu
belahan jiwa dan buah hatinya. Maka, bukalah tanganmu atasnya lebar-lebar dan
ketaatanmu kepadanya
adalah kewajiban; tetaplah kamu bersamanya sebagaimana kamu kepada
Amirul Mukminin; bacakan kepadanya Al-Qur'an dan ajarkanlah hadis-hadis;
riwayatkanlah kepadanya syair-syair dan ajarkanlah kepadanya sunnah;
perlihatkan kepadanya fenomena fenomena dan dasar-dasar ilmu kalam; laranglah
dirinya tertawa bukan pada waktunya; janganlah ia bertemu denganmu sesaat saja
kecuali kamu menyampaikan kepadanya pelajaran-pelajaran yang dapat diambilnya,
dengan tidakmenyembunyikannya sehingga pikirannya menjadi mati; janganlah kamu
biarkan dirinya berleha-leha,sehingga ia suka nganggur dan bersenang-senang;
luruskanlah dirinya sesuai kemampuanmu dengan pendekatan yang lembut; jika ia menolaknya
maka lakukanlah dengan kekerasan.”
3.
Abdul
Malik bin Marwan mengatakan seraya memberikan nasihat kepada guru dari anaknya:
“Ajarkan kepada mereka kejujuran sebagaimana kamu mengajarkan kepada
mereka Al-Qur'an; biasakanlah mereka dengan akhlak yang terpuji; bacakan kepada
mereka syair-syair agar mereka berani dan bersemangat; ajaklah mereka
duduk-duduk bersama orang-orang besar dan para ilmuan; jauhkan mereka dari
orang orang yang rendah budinya dan para pelayan, karena mereka adalah orang
orang yang paling rendah budinya; hargailah mereka di tempat keramaian, dan
tegurlah mereka secara rahasia; pukullah mereka atas perbuatan dusta, karena
dusta menarik kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan itu sungguh
menarik kepada Neraka.”
4.
Al
Hajjaj mengatakan pula kepada guru dari anak-anaknya:
“Ajarilah mereka renang sebelum menulis, karena mereka masih
menemukan orang yang menulis untuk mereka, tetapi tidak bisa menemukan orang
yang berenang untuk mereka”.
5.
Salah
seorang filosof berkata kepada guru dari anaknya,
“Janganlah kamu keluarkan mereka dari satu ilmu ke ilmu yang lain
hingga mereka betul-betul menguasai ilmu tersebut. Karena bertumpuk-tumpuknya
ilmu dalam pendengaran dan
berdesakkannya dalam prasangka adalah bisa menyesatkan pemahaman.”
6.
Umar bin
Khaththab r.a. menulis surat untuk penduduk Syam:
“Ajarilah anak-anak kalian renang, memanah dan menunggang kuda.”
7.
Diantara
wasiat Ibnu Sina dalam hal pendidikan anak:
“Anak-anak di sekolah hendaknya memiliki teman sebaya yang terpuji
budi pekertinya dan baik tradisinya. Karena seorang anak akan saling meniru
kebiasaan anak yang lain, saling mencontoh dan saling menyayang.”
8.
Hisyam
bin Abdul Malik berkata kepada seorang guru dari anaknya, Sulaiman Al-Kalbi:
“Sesungguhnya putraku ini adalah bagian dari kulit mataku, dan kini
telah aku serahkan
kepadamu untuk mendidiknya. Oleh karena itu hendaklah kamu selalu
bertakwa kepada Allah dan sampaikanlah amanat. Mula-mula yang aku wasiatkan
kepadamu, hendaklah kamu membimbingnya dengan Kitab Allah, kemudian kamu
bacakan kepadanya syair-syair terbaik; kemudian bawalah ia berkeliling melihat
kehidupan bangsa Arab, lalu ambillah syair-syair mereka yang terbaik; ajarkanlah
kepadanya satu bagian tentang halal dan haram, berpidato dan berperang.”
Ibubapa bertanggung jawab mendidik anak-anaknya. Anak- anak
adalah amanat yang telah dikurniakan
Allah untuk dipertanggungjawabkan kepada ibubapa mendidiknya. ibubapa akan
dihisab dan disiksa jika melalaikan tanggung jawab dan kewajibannya untuk
mendidik dan mengajar anak-anaknya.
Tanggung
jawab ibubapa adalah sebagai berikut:
1.
Tanggung jawab Pendidikan Iman
2.
Tanggung jawab Pendidikan Moral
3.
Tanggung jawab Pendidikan Fisik
4.
Tanggung jawab Pendidikan Rasio (Nalar)
5.
Tanggung jawab Pendidikan Kejiwaan
6.
Tanggung jawab Pendidikan Sosial
7.
Tanggung jawab Pendidikan Seksual
Dikutip
dari :Buku Tarbiyatul Aulad/Pendidikan Anak dalam Islam, karangan Dr. Abdullah
Nashih Ulwan, Jilid I, Bagian Kedua, halaman 157 - 164
Tiada ulasan:
Catat Ulasan